Jumat, 23 Desember 2011

Belajar Dan Pembelajaran

. Sebutkan definisi belajar dari beberapa para ahli yang anda ketahui!
   jawab :
·         Whiterington
Belajar adalah suatu proses perubahan dalam kepribadian sebagaimana dimanifestasikan dalam perubahan penguasaan pola-pola respon tingkah laku yang baru nyata dalam perubahan ketrampilan, kebiasaan, kesanggupan, dan sikap.
·          Snelbecker
Belajar adalah harus mencakup tingkah laku dari tingkat yang paling sederhana sampai yang kompleks dimana proses perubahan tersebut harus bisa dikontrol sendiri atau dikontrol oleh faktor-faktor eksternal.
·         Winkel
Belajar adalah suatu aktivitas mental / psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, dan sikap-sikap.
·         Noehi Nasution                                                                                        Belajar adalah suatu proses yang memungkinkan timbulnya atau berubahnya suatu tingkah laku sebagai hasil terbentuknya respon utama, dengan syarat bahwa perubahan atau munculnya perilaku baru itu bukan disebabkan oleh adanya kematangan atau adanya perubahan sementara karena suatu hal.
·         Ernest R. Hilgard                                                                                                          Belajar merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan, yang keadaannya berbeda dari perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya.              

                                                                                     
2.      Dari definisi tersebut temukan unsur-unsur mendasar yang menjadi ciri terjadinya kegiatan belajar!
Jawab :
Agar bisa memberikan warna atau perubahan dalam diri seseorang baik fisik, mental dan juga tingkah laku.!
3.      Kawasan Tujuan pembelajaran yang saya ketahui dan saya paham yaitu bagaimana seorang pendidik  bisa membuat peserta didiknya jadi sukses dan sukses. Adapun tingkatan-tingkatanya sebagai berikut :
a.        Keadilan adalah kunci
Dalam kegiatan belajar megajar yang saya ketahi siswa memiliki rasa yang berbeda dari segala tindakan yang telah diberikan guru yang tidak adil. Sebaiknya untuk menciptakan kelas yang kohesif adalah guru harus menerima murud apa adanya begitu juga sebaliknya . Pastikan bahwa jika siswa kita melakukan kesalahan harus diberikan sanksi.
b.      Jadilah Konsisten
Salah satu hal terburuk yang dapat kita lakukan sebagai calon guru adalah tidak menegakkan aturan secara konsisten. Jika suatu hari kita mengabaikan misbehaviors dan hari berikutnya akan melompat pada seseorang untuk pelanggaran terkecil, siswa yang kita ajarkan dengan cepat akan kehilangan rasa hormat untuk kita.karena siswa juga memiliki hak untuk mengharapkan apa yang kita transferkan. Kemurungan tidak diperbolehkan.
c.       Membuat Aturan untuk mudah dipahami
Sebagai calon guru saya harus selektif dengan aturan kelas. Karena kenyataan yang pernah saya dapat banyak sisw-siswa yang tidak mengikuti aturan-aturan yang telah dibuat ole gurunya. Kita memberikan pendekatan-peendekatan yang bagaimana cara mengelolah kelas sesuai dengan aturan-aturan yang sudah ada
4.      Aspek-aspek penekanan dari teori Erik H. Erickson berupa yaitu :
1.      Aspek perkembangan psikososial
Dalam aspek ini lebih menekan kepada perilaku atau tingkah laku individu di pengaruh oleh berapa faktor yang mendorong rasa percaya diri individu itu sendiri ,terhadap sesuatu kegiatan yang dilakukannya seperti pada tahap perkembangan anak(2-3) yaitu kemandirian atau rasa bersalah. Hal yang dilakukan orang tua terhadap perkembangan anak usia 2-3 tahun memberikan pujian akan pekerjaannya agar dia lebih percaya diri, begitu pula tingkatan- tingkatan selanjutnya yang nanti menghasilkan yang baik yang kita harapkan ataupun mendapat yang tidak baik yang tidak kita harapkan.
2.      Aspek perkembangan Psikoseksual.
Dalam teori Erik H.Erickson ada delapan tahap perkembangan yang lebih memusatkan perhatiannya kepada mendiskripsikan bagaimana kapasitas kemanusiaan mengatasi  aspek psikoseksual dan bagaimana mengembangkan instink seksual menjadi positif. Erikson mengakui aspek adanya aspek psikoseksual dalam perkembangan, yang menurutnya bisa berkembang positif (aktualisasi seksual yang dapat diterima) atau negatif (aktualisasi ekspresi seksual yang tidak dikehendaki). Dalam teori Erik yang dilengkapi dengan teori Freud yang akan membahas bagaimana tingkah laku individu ketika mengalah perubahan seks.

5.      Uraian teori perkembangan Moral Kolhberg dan Kritikan saya tentang Teori ini :

·      Menurut teori Kohlberg telah menekankan bahwa perkembangan moral didasarkan terutama pada penalaran moral dan berkembang secara bertahap. Seperti dalam proses perkembangan yang lainnya, proses perkembangan sosial dan moral selalu berkaitan dengan proses belajar. Konsekuensinya, kualitas hasil perkembangan sosial sangat bergantung pada kualitas proses belajar (khususnya belajar sosial), baik dilingkungan sekolah, keluarga, maupun di lingkungan masyarakat. Hal ini bermakna bahwa proses belajar sangat menentukan kemampuan siswa dalam bersikap dan berperilaku sosial yang selaras dengan norma moral, agama, moral tradisi, moral hukum, dan norma moral yang berlaku dalam masyarakat.

·      Kritikan Saya tentang teori perkembangan moral yang bersifat mendorong adalah kita harus membuat suatu kunci utama yang berupa konsep- konsep tertentu untuk memahami perkembangan moral khususnya dalam teori Kohlberg yaitu dengan adanya internalisasi yakni perubahan perkembangan dari perilaku yang dikendalikan secara eksternal menjadi perilaku yang dikendalikan secara internal.

6.      Pendapat Para ahli entang model pembelajaran.
·         Udin Winataputra (1994 ) menyatakan bahwa  model pembelajaran dapat diartikan sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pengajaran dan para guru dalam merencanakan dan melaksanakan aktifitas belajar mengajar.
·         Dahlan (2000) Model pembelajaran merupakan salah satu cara yang dipergunakan dalam mengadakan  hubungan dengan siswa pada saat belangsungnya pembelajaran, oleh karena itu peranan model pembelajaran sebagai alat untuk menciptakan proses belajar mengajar. Suatu model mengajar dapat diartikan sebagai suatu rencana atau pola yan digunakan dalam menyusun kurikulum, mengatur materi pengajaran dan memberi petunjuk kepada pengajar dikelas dalam setting pengajaran atau setting lainnya.


7.
 Apa yang anda ketahui tentang kelompok model-model sosial, model apa saja yang   termasuk didalamnya?
Jawab :
Model-model pembelajaran sosial merupakan pendekatan pembelajaran yang dapatdigunakan di kelas dengan melibatkan peserta didik secara penuh (student center), sehingga peserta didik memperoleh pengalaman dalam menuju kedewasaan, pesertadapat melatih kemandirian peserta didik dapat belajar dari lingkungan kehidupannya.Model-model pembelajaran sosial ini mencakup :
·         Model pembelajaran partisipatif
Pembelajaran partisipatif pada intinya dapat diartikan sebagai upaya pendidik untuk mengikutsertakan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran, yaitu dalam tahap : perencanaan program, pelaksanaan program dan penilaian program.Dalam menyiapkan anak untuk bersosialisasi di masyarakat, sejak dini anak harus sudahmengenal lingkungan kehidupannya.
·         Model pendekatan pembelajaran kontekstual
Model pembelajaran kontekstual merupakan upaya pendidik untuk menghubungkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunianyata peserta didik dan mendorong peserta didik melakukan hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka.Dalam rangka menuju kedewasaan, seorang anak harus dilatih untuk belajar mandiri.Belajar mandiri merupakan suatu proses, dimana individu mengambil inisiatif denganatautanpa bantuan orang lain
·         Model pembelajaran mandiri..
 Dalam pembelajaran mandiri menekankan pada keaktifan peserta didik yang lebih bersifat student centered daripada teacher centered sehingga pendidik lebih banyak berperan sebagai fasilitator dan teman.
 
8.      Apakah peran guru dalam pembelajaran ?
Jawab :
·         Menghargai potensi siswa yang lemah/lamban dan memperlihatkan entuisme terhadap ide serta gagasan mereka.
·          Mendorong siswa untuk terus maju mencapai sukses dalam bidang yang diminati dan penghargaan atas prestasi mereka.
·         Mengakui pekerjaan siswa dalam satu bidang untuk memberikan semangat pada pekerjaan lain berikutnya.
·         Menggunakan kemampuan fantasi dalam proses pembelajaran untuk membangun hubungan dengan realitas dan kehidupan nyata.
·         Memuji keindahan perbedaan potensi, karakter, bakat dan minat serta modalitas gaya belajar individu siswa.
·         Mendorong dan menghargai keterlibatan individu siswa secara penuh dalam proyek-proyek pembelajaran mandiri.
·         Menciptakan suasana belajar yang kondusif dan bebas dari tekanan dan intimidasi dalam usaha meyakinkan minat belajar siswa,

9.      Apakah makna pembelajaran bagi anak dan orang dewasa?
a.       Makna pembelajaran bagi orang dewasa.
Merujuk pada sekian pandangan tentang belajar bagi orang dewasa, maka yang perlu kita lakukan adalah menjadikannya sebagai konsep hidup personal yang implementatif berdasarkan situasi dan kondisi yang dihadapi. Konsep tersebut harus diformulasikan ke dalam pemahaman khusus yang kita rasakan bekerja mengubah hidup  dan situas.Disini guru adalah situasi konkrit yang kita alami dengan materinya berupa tantangan. Inilah makna esensial dari petuah yang sering kita dengar bahwa mencari ilmu itu  hukumnya wajib. Ilmu yang tidak memiliki relevansi dengan situasi hidup kita oleh karena itu menjadi tidak wajib. Nah bagaimana kita mendapatkannya? Tentu dengan sadari  akan keadaan kita saat ini ,pahami proses  kemana kita akan melangkah .
b.      Makna pembelajaran bagi anak
Makna pembelajaran anak lebih menekankan pada penataan nalar dan pembentukan sikap siswa serta memberikan tekanan pada ketrampilan dalam penerapan konsep juga memuat tujuan khusus yang ingin di capai, seperti:
·         Menumbuhkan dan mengembangkan ketrampilan berhitung sebagai latihan dalam kehidupan sehari-hari.
·          Menumbuhkan kemampuan siswa, yang dapat dialihgunakan melalui kegiatan matematika.
·         Mengembangkan kemampuan dasar matematika sebagai bekal belajar lebih lanjut.
·         Membentuk sikap logis, kritis, cermat, kreatif dan disiplin.


10.  Menurut anda, bagaimanakan pembelajaran dalam mata pelajaran matematika?
Jawab :
Menurut saya untuk dapat meningkatkan aktivitas dan kreativitas belajar siswa dalam pembelajaran matematika disekolah  diperlukan  metode pemecahan masalah. Karena dengan metode pemecahan masalah aktivitas dan kreativitas belajar siswa dapat terlihat dari proses pembelajaran yang memang mensyaratkan mereka untuk terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan berfikir kreatif dalam memecahkan masalah yang ada.

Makna Belajar Bagi Orang Dewasa dan Anak


Makna Belajar Bagi Orang Dewasa
Kalis dan Herney
"untuk apa sekolah tinggi, toh akhirnya sama saja, bingung ke mana mencari pekerjaan yang cocok.  Ijazah  akademik tidak memberi jaminan identitas yang segagah gelarnya. Bahkan sudah tidak lagi bisa dihitung dengan jari jumlah kawan sesama sopir  taksi yang bergelar sarjana.  Bukankah hidup itu yang paling pokok adalah memiliki sumber penghasilan yang cukup untuk menutup pengeluaran dan sisanya ditabung buat warisan, benarkan Pak?"  Begitulah perkataan yang pernah diucapkan oleh seorang sopir taksi dalam suatu pembicaraan santai. Logika  dan pertanyaan pembenar sopir taksi itu bisa dijawab benar dan tidak benar. 

Kenyataan membuktikan semakin banyak jumlah kaum akademik yang tidak mendapatkan pekerjaan sesuai dengan disiplin ilmu atau gelarnya.  Artinya ia menjalani pekerjaan yang semestinya tidak harus dilakukan setelah ia menyandang gelar akademik kebanggaannya. Ambillah contoh jika seorang sarjana pendidikan harus menjadi pedagang es keliling atau seorang sarjana hukum 'mencari' makan dengan menjadi pedagang beras  kaki lima. Atau sarjana ekonomi menjadi seorang sopir taksi. 

Tidak terdapat bentuk pelanggaran undang-undang  apapun jika SPd menjadi penjual es keliling, jika SH menjadi penjual beras kaki lima, atau SE menjadi sopir  taksi. Mengapa? Banyak alasan yang mendukungnya, antara lain:
  1. mencari pekerjaan sama sulitnya dengan menahan godaan untuk mendapatkan tiket surga.
  2. hukumnya halal secara juridis
  3. kebutuhan harian sesaat (short term survival) yang tidak bisa ditunda
  4. pandangan lingkungan yang miring jika sarjana nongkrong di rumah
  5. dan masih banyak lagi alasan lainnya.
Menjalani pekerjaan yang tidak sesuai dengan disiplin akademik memang sudah menjadi bentuk pemakluman bersama. Persoalan akan muncul ketika pekerjaan tersebut hanya bisa memenuhi sebagian kecil dari motivasi bekerja, misalnya uang saja atau hanya bebas dari asumsi lingkungan yang tidak-tidak. Di sisi lain, menjadi pengalaman kesyukuran hidup ketika ketidakcocokan tersebut membawa anda ke dalam keadaan yang sesungguhnya menjadi kemujuran tak disengaja. Sudah menerima gaji tinggi, simbol status sosial membanggakan, kemudian seluruh potensi mendapat tempat pemberdayaan secara optimal, meskipun pekerjaan itu tidak sesuai dengan latar belakang akademik anda.

Permasalahan timbul ketika individu yang melakoni pekerjaan yang tidak sesuai latar belakang akademiknya dengan motif keterpaksaan semata dalam upaya menghindar tekanan eksternal. Keterpaksaan inilah letak kesalahan yang sebenarnya, bukan bidang atau job title tertentu. Mengapa? Ketika motivasinya hanya terpaksa maka hidup tidak lagi berupa pilihan-pilihan untuk belajar berkembang melainkan kepastian dan kepasrahan. Padahal kepastian dan kepasrahan itu tidak memberinya banyak arti baik material dan non-material. Akan sangat berbeda jika pilihan diarahkan untuk belajar, berubah, dan berkembang.

Definisi Belajar

Salah satu iklan produk terkenal yang anda lihat kira-kira berbunyi, "Menjadi tua itu pasti, menjadi dewasa itu pilihan". Anda pasti sudah memahami maksud tersiratnya. Tanpa harus anda ciptakan, masa tua akan tiba, tetapi untuk menjadi dewasa anda harus menciptakannya. Bagimana anda menciptakannya? Tidak lain hanyalah belajar dengan basis kehidupan menjadi dewasa. Artinya kehidupan ini harus dijadikan materi untuk belajar dari titik keterbatasan tertentu menuju titik kemampuan berikutnya. 

Belajar bagi orang dewasa adalah mencari untuk menemukan sesuatu tentang hidup  tidak sebagaimana anak-anak yang hanya menerima dan terkadang masih jauh dari isu-isu kehidupan riilnya. Sejumlah definisi atau konsep  yang dikemukakan para ahli tentang definisi belajar bagi orang dewasa bisa anda jadikan rujukan,  antara lain:

1.  Reg Revans (Penggagas Action Learning)

Belajar bagi orang dewasa, menurut Reg Revans (1998) adalah proses menanyakan sesuatu bermula dari pengalaman ketidaktahuan tentang apa yang akan dilakukan karena jawaban yang ditemukan saat itu tidak lagi  valid untuk mengatasi situasi yang sedang terjadi. Dengan kata lain, "Learning is  experiencing by exploration and discovery".  

2.  Bob Sadino

Dalam banyak wawancara yang dikutip oleh sejumlah media cetak, Bob Sadino, seorang pakar di bidang agrobisnis,  seringkali melontarkan kata-kata pendek tetapi membutuhkan penjelasan yang tidak cukup dibeberkan dalam satu sessi seminar. Kata-kata itu tidak lain adalah: Cukup lakukan saja! Pernyataan tersebut mengandung makna yang dalam dimana belajar merupakan bentuk transformasi visi ke suatu tindakan lalu berakhir dengan achievement.   

3.  Charles Handy

Dalam bukunya Inside Organization (1999), Charles Handy mengemukakan bahwa siklus belajar orang dewasa diawali dengan mempertanyakan sesuatu dengan  kuriositas tinggi; menemukan jawaban-jawaban teoritis; melakukan testing di lapangan; dan terakhir refleksi - sebuah pemahaman  mengenai sesuatu yang bekerja dan yang mandul di dalam diri.   Thomas Edison, seorang penemu, adalah contoh paling reliable sepanjang zaman. Dikisahkan bahwa secara pendidikan formal akademik,  Edison tergolong siswa yang tidak hebat tetapi ia lebih banyak menggunakan waktunya untuk mengunjungi perpustakaan publik karena Edison menemukan sesuatu yang lebih bekerja terhadap hidupnya yang ia tidak dapatkan di bangku sekolah.

Dengan proses belajar di perpustakaan tersebut Edison menemukan  pelajaran tentang relaksasi mental. Meski tidak seorang guru pun yang memahamkannya, tetapi naluri Edison tahu bahwa relaksasi mental lah yang membantunya menciptakan temuan-temuan yang tercatat lebih dari 1000 hak paten hingga ia wafat tahun 1931. 

4.  Alvin Toffler

Penulis buku terkenal ini mendifinisikan belajar sebagai proses mempersiapkan cara atau strategi menghadapi situasi baru. Perangkatnya meliputi pemahaman, aplikasi dari metodologi baru,  keahlian,  sikap dan nilai.

Dari definis-definisi diatas dapatlah diambil kesimpulan bahwa belajar bagi orang dewasa ternyata memiliki berbagai dimensi. Oleh karena itu menjadikan pendidikan (education) sebagai representasi tunggal dari proses belajar tidak jarang meninggalkan warisan mindset yang kurang menguntungkan terutama bagi pihak atau individu yang berkemampuan rata-rata atau minus.  Lembaga sekolah, selain menciptakan birokrasi formal yang memberikan stigma bahwa sekolah adalah escalator tunggal  yang mahal harganya,   juga menunjukkan ketertinggalannya dengan kemajuan  yang dicapai oleh dunia luar. Akibatnya timbul gap antara pendidikan dengan tuntutan atau kebutuhan yang ada di masyarakat. Hal inilah yang akhirnya menjadi dasar mengapa pengangguran tidak bisa dihindari lagi. Pendidikan belum sepenuhnya menjadi media yang mampu menterjemahkan makna belajar.  Hal ini karena makna belajar yang sesungguhnya adalah melakukan sesuatu, kemudian membebaskan diri dari situasi atau tekanan yang diakibatkan ketidaktahuan. Cara terbaik untuk mempelajari sesuatu adalah dengan melakukannya, seperti yang ditulis oleh Rex dan Carolyin Sikes: "We learn about a city from being there, not from a map or guide book. We learned to walk and talk without reading instructions or following recipes.  Learning is doing something, then getting rid of the unwanted parasitic movements".

Aplikasi Belajar

Merujuk pada sekian pandangan tentang belajar bagi orang dewasa, maka yang perlu anda lakukan adalah menjadikannya sebagai konsep hidup personal yang implementatif berdasarkan situasi dan kondisi yang anda hadapi. Konsep tersebut harus diformulasikan ke dalam pemahaman khusus yang anda rasakan bekerja mengubah hidup  dan situasi, seperti yang dialami Edison. Guru anda adalah situasi konkrit yang anda alami dengan materinya berupa tantangan. Inilah makna esensial dari petuah yang sering anda dengar bahwa mencari ilmu itu  hukumnya wajib. Ilmu yang tidak memiliki relevansi dengan situasi hidup anda oleh karena itu menjadi tidak wajib. Bagaimana anda mendapatkannya? Ikutilah formulasi berikut:

1.  Sadari keadaan anda saat ini

Terimalah keadaan atau situasi hidup apapun saat ini dengan penuh kesadaran  karena kesadaran itu akan menjadi syarat mutlak untuk menaklukkan segala tantangan yang menghadang. Jika anda menerimanya dengan kepasrahan atau penolakan maka selamanya keadaan atau situasi yang tidak menyenangkan tidak bakal meninggalkan anda. Bahkan lambat laun menciptakan lilitan yang lebih tinggi dari kapasitas anda. Tanpa kesadaran untuk berubah, maka perubahan situasi atau kondisi eksternal  hanya memberi anda perubahan dalam waktu  singkat dan sisanya anda kembali lagi ke format lama.  Bahkan ketika anda naik jabatan mendadak, jabatan tersebut hanya anda rasakan kenikmatannya sebentar  lalu anda lupa rasanya.

2.  Pahami proses

Salah satu pertanda inti dari orang dewasa adalah pemahamannya terhadap bagaimana dunia konkritnya bekerja. Dengan memahami bagaimana sesuatu bekerja menurut hukum alamnya, maka akan membuat anda menjadi bijak menjalani hidup. Tidak lagi berpikir dengan mood  atau menerjang kaidah-kaidah hidup yang benar. Di samping itu, pemahaman tersebut akan menyalurkan energi positif ketika proses sedang anda jalani. Di sinilah yang membedakan apakah anda merasakan tantangan sebagai proses untuk dinikmati atau proses yang anda rasakan dengan kepedihan.  

3.  Kemana anda akan melangkah

Setiap pekerjaan yang anda lakukan, setiap bidang yang anda geluti, setiap profesi yang anda sandang sebenarnya sudah diciptakan tangga kastanya di dalam. Termasuk seperti yang di alami kawan sopir  taksi di atas. Ia boleh menjadi sopir , pedagang beras kaki lima,  penjual es keliling selamanya meskipun tetap terbuka lebar peluang untuk menjadi manajer atau direktur bahkan pemegang saham di suatu perusahaan. Tangga kasta itulah yang menjadi simbol status anda. Dengan aplikasi prinsip belajar, maka hidup adalah realisasi gagasan, bukan lagi intimidasi orang atau keadaan.  Tetaplah berjuang untuk hidup dengan imajinasi anda bukan hidup di dalam sejarah masa lalu atau jebakan realitas sementara.

Dengan memahami makna belajar diharapkan anda dapat menjalani hidup anda dengan penuh sukacita dan tidak didasarkan atas unsur keterpaksaan dan kepasrahan. Terlepas apapun profesi yang anda geluti, baik yang sesuai dengan latar belakang akademik maupun tidak, kesuksesan anda akan sangat tergantung pada bagaimana anda memahami hal tersebut sebagai suatu proses belajar.  Semoga berguna.